Rabu, 22 Agustus 2012

STRATEGY


STRATEGY
MATIUS 4:1-11

1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2  Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3  Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supuya batu2 ini menjadi roti."
4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
5  Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6  lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
7  Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
8  Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9  dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
10  Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
11  Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Konteks Matius 4:1-11
          Hal ini terjadi setelah peristiwa baptisanNya di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis (merupakan suatu penggenapan yg tertulis & sekaligus membuktikan, bahwa diriNya tidak menganggap rendah seorang Yohanes Pembaptis sebagai utusan Allah) dan juga setelah pernyataan secara langsung oleh Allah Bapa terhadapNya pada saat setelah proses batisan tersebut ( Matius 3:17 “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.")
            Dalam situasi ini, kita dapat belajar mengenai pernyataan sikap yang tegas dan tanpa kompromi dari Tuhan Yesus pada saat menghadapi tantangan/ suatu peperangan rohani pada dunia nyata terhadap Iblis/ Satan. Yang luarbiasa juga, hal ini terjadi ketika Ia akan memulai perjalanan pelayananNya di dunia ini (Semuanya ini dilihat dari perspketif kemanusiaan Yesus Kristus). Musuh kita adalah bukan darah dan daging, melainkan berbentuk “roh”, yaitu Iblis, dimana setiap kita dipanggil untuk masuk dalam suatu peperangan rohani dan kabar baikknya adalah kita ditentukan menjadi seorang pemenang. Tetapi, itu semua tergantung dari pilihan dan sikap kita dan peperangan rohani bukan hanya terjadi pada saat kita berdoa, hal itu juga terjadi dalam realita keseharian kita dalam menjalani kehidupan ini.
           
Kata “Strategy” (Indonesia: Strategi) memiliki arti :
·         Ilmu dan seni memimpin bala tentara dalam menghadapi suatu peperangan (Bertujuan memenangkan suatu peperangan)
·         Suatu rencana yang cermat (tepat & akurat) mengenai kegiatan tertentu untuk mencapai sasaran tertentu/ khusus.
·         Siasat dalam suatu peperangan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditentukan (khusus)
 (Sumber: KBBI Android)

            (Matius 4:1-11) Merupakan tindakan Iblis/ Satan yang melancarkan serangan/ pencobaan (attempt) secara sistematis dan tepat secara situasi pada saat itu (Dimana Yesus, dalam kondisi berpuasa)
Keterangan :
·         (Ayat 1) “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis”. Saya melihat, bahwa seakan-akan adanya kerjasama, antara Roh Kudus dan Iblis dalam hal pencobaan ini (bandingkan dengan peristiwa Ayub ketika dicobai Iblis, yaitu adanya unsur kesengajaan dari pihak Allah terhadap kejadian tersebut) dan juga hal kedua dari ayat 1 ini adalah suatu descriptive  (menggambarkan) seorang pelatih (coach/ trainner) yang sedang melatih seorang atlitnya untuk meningkatkan daya tahan (endurance), meningkatkan ketrampilan (up grading skill) dan juga pelatih berharap atlitnya menjadi seseorang yg ahli/ cakap dalam bidangnya (expert)

·         (Ayat 1) “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis”. Kata “Dicobai” disini memiliki arti (πειραζω PEIRAZO : Pengucapan: pi-rad’-zo) :
* Tempt                 ( Ktt : Menggoda )
* Try                      ( Kb : Usaha. Percobaan ; Ktt : Mencoba (tried) )
* Tempter              ( Kb : Penggoda)
* Prove                  ( Ktt : Membuktikan (Proven atau Proven) Ks : Yang terjamin)
* Examine             ( Ktt : Menguji)
* Assay                 ( Kb : (peng)Ujian kadar logam / Ktt : Menguji kadar logam)
      Dapat diartikan, bahwa Roh Kudus tidak bertujuan dekstruktif (menghancurkan) terhadap Yesus pada saat itu, tetapi lebih tepatnya penggambaran (descriptive) antara seorang pelatih (coach/ trainner) dengan atlitnya (pencobaan ini dalam perspektif kemanusiaan Yesus) dan Pribadi Roh Kudus tidak meninggalkanNya, pada saat pencobaan tersebut, bahkan setelahnya juga.

·         (Ayat 2) “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus”  Dalam Injil, terdapat beberapa tokoh yang pernah melakukan hal itu (puasa 40 hari 40 malam) yaitu Musa dan Elia. Saya secara pribadi berpendapat sama dengan dengan beberapa penafsir Alkitab yang ada, bahwa Yesus hanya berpuasa terhadap makanan, bukan terhadap air (minuman), beberapa referensi :
*. (Ayat 2) mengatakan ‘lapar’, bukan ‘haus’ (tidak ada tulisan yang mengindikasikan bahwa Yesus kehausan pada saat itu)
*. (Ayat 3) mengatakan bahwa Iblis mencobai dengan roti dan jelas bukan dengan air. Jikalau Yesus juga berpuasa terhadap air (minuman), maka dapat dipastikan iblis akan mencobaiNYA dengan air juga, bukan hanya dengan roti saja.
*. Dalam ( Injil Lukas 4:2  Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar” ) Disini, jelas dikatakan tidak terindikasi Ia kehausan (berpuasa terhadap air)

Beberapa Srategi Iblis/ Satan :
·        Strategi Pertama : Pencobaan yang berkaitan dengan MENYALAGUNAKAN KUASA/WEWENANG
(Ayat 2-4)
 2  Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah
     Yesus.
3  Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
    perintahkanlah supuya batu2 ini menjadi roti."
4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
    dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
           
Seringkali dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi seorang pemimpin/ seseorang yang secara umur jauh lebih tua (senior)/ seseorang yang merasa jauh lebih lama dalam melayani/ seseorang yang jauh lebih kaya secara keuangan (finance), sangatlah berpotensi menyalagunakan kekuasaan/ wewenangnya/ kesionarannya/ kelebihannya untuk memonopoli seseorang (abuse) dan atau “memanfaatkan” (dalam konotasi negatif) untuk mewujudkan keinginannya/ kepuasan pribadinya, dengan mengatasnamakan hal-hal rohani/ juga mengatasnamakan “kegerakan rohani”.
Jika kita, kalah dan terjebak terhadap strategi pertama ini, maka secara tidak langsung kita mempersilahkan Iblis berdaulat atas kehidupan kita. Maka tanpa disadari, pengaruh itu termanifestasi melalui kehidupan seseorang (atau diri kita), dengan cara memperdaya dan mengendalikan seseorang dengan tipu muslihat kalimat seperti ini :
*. Saya ini pemimpinmu !! yg harus diaati semua perkataannya, sebab kalau tidak kamu berdosa !! kamu harus tunduk !! sebab kalau tidak, kamu akan seperti Harun, saudara musa itu.....
*. Atau Saya lebih tua daripada kamu !! ...jadi kamu harus taati saya...harus hormati saya!
*. Atau Saya lebih lama dalam pelayanan atau senior dalam pelayanan !!...jauh lebih berpengalaman dari kamu !! jadi kamu harus...harusss tunduk !!
*. Saya ini bapak atau kakak rohanimu !!! kamu harus nurut dan mau diatur !!
*, Atau.... Saya ini, dulu yang membantu kamu pada saat mengalami kesulitan !! jadi kamu harus taat dan mau diatur dong !! Mana balas budimu !! (ini yang saya sebut, menolong bukan dengan tujuan yang mulia, tetapi sebaliknya...yaitu menolong bertujuan untuk mengikat dan memiutanginya secara tidak langsung... Padahal, Tuhan kita Yesus Kristus tidak pernah sekecil apapun menuntut balas dari seluruh kebaikkan/ pertolonganNya yang seringkali dilakukan dalam kehidupan kita)
(Saya meminjam istilah Pdt. Jonathan Pattiasina, dimana beliau juga adalah Dosen di STT Tawangmangu : inilah yang disebut “Prakter Sihir”, yaitu penyalagunaan otoritas/ wewenang/ kelebihan tertentu untuk memonopoli hidup seseorang)


SEMUA YANG DISEBUT DENGAN KETAATAN DAN PENUNDUKKAN DIRI HARUS MENJADI KARAKTER KITA, TAPI JIKA KITA CENDERUNG MEMONOPOLI (ABUSE) SESEORANG, DEMI KEPUASAN PENCAPAIAN PRIBADI DENGAN MENGATASNAMAKAN HAL2 ROHANI.... maka sadarlah dan harus mengalami pertobatan !!

Sangatlah jelas, apa yang diteladankan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu dalam sisi kemanusiaanNya-pun tidak pernah melakukan (saya percaya : terbesit dalam pikiranNya-pun, tidak ada) tindakan menyalagunakan kuasa/ otoritas untuk memenuhi kebutuhan diriNya saat itu (Kelaparan : membuat batu menjadi roti) dan Tuhan kita, Yesus Kristus memutuskan/ memilih untuk mentaati Firman Allah daripada perkataan Iblis.
Bukankah, strategi pertama ini diterapkan oleh Iblis sejak pada permulaan penciptaan manusia ( Kejadian 3:5  “tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat" ) kita dapat melihat, suatu keinginan yang begitu kuat untuk jauh lebih taat terhadap Iblis daripada kepada Allah, hanya dikarekan keinginan untuk menjadi sama dengan Allah (Berbicara tentang Allah, bukan hanya berbicara soal ke-Maha Tahu-an saja, melainkan ke-Maha Kuasa-anNya juga dan aspek-aspek Ilahi yang lain).

TIDAK DAPAT DIPUNGKIRI, MANUSIA (SAYA & SAUDARA/I) BERPOTENSI JATUH DALAM DOSA INI, TETAPI SEMUA TERGANTUNG DARI KESADARAN & PILIHAN KITA SEMUA

v Strategi kedua : TERLALU PERCAYA” KEPADA ALLAH BAPA sehinggah kita terjebak dalam mencobai Allah.
 (Ayat 5-7)
5  Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6  lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
7  Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Kata “Terlalu percaya” (Tanda petik “..”, dapat diartikan: bukanlah arti
sesungguhnya pada kalimat tersebut). Setiap kita diharuskan/ diwajibkan untuk percaya/ beriman kepada Allah, tetapi jika tidak dilandasi dengan perngertian dan pemahaman Firman Tuhan yang benar, maka akan mengakibatkan sesuatu yang fatal dalam kehidupan orang percaya, yaitu “Mencobai Allah”... saya akan memberikan beberapa contoh :
*. Saya tidak mau pergi kedokter dan minum obat karena saya sangat...sangat...sangat percaya bahwa Tuhan pasti sembuhkan saya hanya dengan berdoa dan percaya saja !!
*. Saya tidak lari keluar rumah, walaupun ada kebakaran karena saya sangat...sangat...sangat....percaya Tuhan dapat menyelamatkan saya dari api itu !! seperti peristiwa yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego teman-teman Daniel itu...
*. Saya tidak akan mau belajar sedikitpun karena saya sangat....sangat....sangat... percaya Tuhan memberkati saya dengan nilai-nilai yang bagus !!!
*. Saya akan tetap berbuat dosa karena saya sangat...sangat...sangat...percaya Tuhan pasti mengampuni dan menyelamatkan saya, saat menjelang akhir hidup, saya akan minta ampun saja...mumpung masih aku masih muda, nikmati saja semua jenis dosa !!
*. Saya tetap tunduk, walaupun dibodohi...walaupun dimonopoli (abuse)...walaupun dimanfaatkan, yang penting saya tulus dan setia !!! ( Saudara/i inilah yang disebut kekonyolan/ kebodohan... jadilah seseorang yg melimpah dengan buah-buah Roh dan bertumbuhlah dalam kecerdikkan (berhikat & bijaksana).

KITA DIPANGGIL UNTUK TULUS SEPERTI MERPATI & CERDIK SEPERTI ULAR... BUKAN TULUS SEPERTI KERBAU & CERDIK SEPERTI ULAR

KETULUSAN TANPA KECERDIKKAN ADALAH SUATU KEBODOHAN DAN KEKONYOLAN ...

KECERDIKKAN TANPA KETULUSAN ADALAH HAL YANG SAMA DENGAN KELICIKKAN DAN MONOPOLI KEJAM (ABUSE) .... “PRAKTEK SIHIR”

RADIKAL TANPA KETULUSAN ADALAH KARAKTER PEMBERONTAK, TETAPI RADIKAL TANPA KECERDIKKAN ADALAH  KEBODOHAN DAN AKAN MUDAH UNTUK DIMANFAATKAN / DIMONOPOLI (ABUSE)

·        Strategi ketiga : Pencobaan yang berkaitan dengan “KEKAYAAN-KEMEGAHAN-KEMASYURAN” DENGAN JALAN MENGKOMPROMIKAN IMAN & KEBENARAN DENGAN IBLIS. Iblis mencoba mengalihkan fokus orang percaya, yaitu dari hal-hal yang rohani dan essensi kepada hal-hal yang lahiriah/ fana.
(Ayat 8-10)
8  Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9  dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
10  Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Semuanya itu didapat secara cepat (instant), tanpa proses menurut Kebenaran dan Kedaulatan Tuhan. Kebenaran Injil yang diturunkan standardnya adalah sama dengan mengkompromikan Injil dengan dosa (cara Iblis) demi meraih suatu kesuksesan nama besar/ kekayaan. Saudara/i, hendaklah kita harus berhati-hati dan bersikap tegas terhadap konsep/ pemikiran Teologi Kemakmuran (Jika saudara/i, diijinkan mengalami kemakmuran keuangan yang jauh lebih banyak dari orang lain, tidak lain tidak bukan karena Tuhan memiliki maksud tujuan yang mulia seperti yang tertulis dalam FirmanNya ( Roma 15:1-2 ... (1) Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (2)  Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya )
Seringkali kita, terjebak oleh kesibukkan-kesibukkan yang ada (mungkin urusan kantor, bisnis/ perdagangan, jadual pelayanan yang padat dan kita bangga-banggakan, pacaran, keluarga dan atau urusan-urusan lain), yang tanpa sadar hal-hal tersebut membawa kita menjauh dari Allah dan tidak memiliki cukup waktu untuk mempelajari Injil/ berdoa/ bersaat teduh/ terkoneksi dengan Tuhan.... kita harus waspada !!!

Bagaimana Cara Tuhan Yesus Dalam  Menghadapi dan Memenangkan Peperangan Terhadap Iblis :
Jika kita cermati dengan seksama/ teliti, apa yang Yesus lakukan pada saat mengalami pencobaan dari Iblis dengan jurus muthakir/ pamungkas yang sederhana dan mematikan, yaitu :
·        Memahami dan mengerti akan Firman Tuhan
·        Memperkatakan dan mentaati firman Tuhan
(lihat beberapa ayat-ayat yang tertulis dibawah ini)
·         Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (ayat 4)
·         Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (ayat 7)
·         Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (ayat 10)

TERSESAT MERUPAKAN AKIBAT DARI KETIDAKTAHUAN SESEORANG AKAN SESUATU HAL DAN AKHIRNYA MEMILIH ARAH YANG SALAH

PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN INJIL AKAN MEMBERI TERANG DAN MENUNTUN SESEORANG KEDALAM JALAN YANG BENAR ... TETAPI JIKA PENGETAHUAN TANPA KARAKTER YANG BENAR DAN KEDEWASAAN ROHANI, MAKA MENCIPTAKAN KELICIKKAN DEMI KELICIKKAN

KEBODOHAN DAN KELICIKKAN, BUKANLAH HASIL KERJA SETAN, TETAPI HASIL DARI PILIHAN DAN SIKAP YANG SALAH DARI MANUSIA ITU SENDIRI


TUHAN MEMBERKATI
AMIN........

4 komentar: